Saturday, February 21, 2015

Rumah Subsidi

Waktu saya & istri mencari-cari rumah tinggal yang bebas banjir (Tahun 2013), salah satu opsi yang muncul adalah membeli sebuah rumah subsidi second. Saya sempat survey salah satu rumah subsidi yang katanya akan dijual, kondisi yang saya temukan waktu itu adalah :

  • Mengkuatirkan

  • Keramik yang berantakan

  • Dinding yang terlihat tidak kokoh

  • Pintu yang tampaknya terbuat dari bahan triplek


Lebih jauh pas ngobrol-ngobrol dengan perantara, katanya septictank rumah tersebut sudah diperbesar, kondisi awalnya septictank dibuat seadanya saja.

Yang membuat saya agak heran adalah...koq tampaknya di komplek rumah subsidi tersebut ada beberapa rumah kosong?...pas saya nanya-nanya ke perantara tersebut katanya mungkin rumahnya cuma dibeli buat invest?....

mmm?....padahal yang saya tangkap, rumah subsidi itu adalah rumah yang diperuntukkan masyarakat yang penghasilannya pas-pasan, daripada ngontrak terus seumur hidup pemerintah membuka jalan bagi masyarakat yang penghasilannya pas-pasan untuk membelanjakan tabungannya sebagai DP rumah...lalu budget untuk ngontrak dialihkan untuk membayar angsuran bulanan KPR.....selanjutnya orang tersebut & keluarganya seharusnya menempati rumah tersebut.

Tapi koq ini cuma beli .....terus ditinggalkan begitu saja? buat invest? kasihan donk dengan masyarakat lain yang benar-benar sedang butuh rumah tinggal.

Akhir cerita, saya tidak jadi mengambil rumah tersebut....karena :

  • waktu itu saya belum menemukan kejelasan sebenarnya siapa pemilik rumah tersebut. Kata perantara, rumah tersebut adalah milik Bapak A...pas kami bertemu bapak A tersebut katanya rumahnya bukan milik dia tapi milik temannya...

  • Ada calon pembeli lain yang bersedia memberikan DP terlebih dahulu sebelum  status kepemilikannya jelas...jadi tawaran saya disingkirkan.


Lalu saya & istri melanjutkan pencarian rumah ditempat lain...

No comments:

Post a Comment